Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, March 10, 2010

3 wilayah Pengaruh

Dalam dunia kehidupan kita, ada 3 wilayah yang mempengaruhi kita :

1. Wilayah pengaruh di luar kita yang tidak bisa kita ubah, contohnya : cuaca, lahirnya kita, orang tua kita, jenis kelamin kita ketika lahir

2. Wilayah pengaruh di luar kita yang bisa kita ubah

3. Wilayah pengaruh di dalam diri kita yang bisa kita ubah

Nah, yang bisa kita ubah adalah point 2 dan 3. Namun, untuk mengubah di luar kita, menurut John F Kennedy, yang paling pertama kali dilakukan dan harus dilakukan adalah mengubah di dalam diri kita.

==> Sudut Pandang dan Keyakinan.

Sudut pandang bisa berasal dari diri kita sendiri, bisa juga diwariskan dari orang tua kita, dari lingkungan kita, dari apa yang kita alami.

Tentang bisnis, apakah sudut pandang anda menghambat diri anda sendiri?

Ada yang bilang, bisnis itu beresiko.

Menurut saya, bisnis itu tidak beresiko, asalkan kita tau caranya. Soal resiko, bedakan pengertian resiko dan beresiko. Segala sesuatu punya resiko. Tidak melakukan apapun itu juga punya resiko. Punya resiko belum tentu beresiko. Investor terkaya di dunia, Warren Buffet pun menghindari resiko, namun dia bisa membedakan antara beresiko dan tidak beresiko.Ketika investasi akan dilakukan, ia pun menghindari resiko. George Soros pun, investor Valas no.1 di dunia, punya ilmu manajemen resiko. Ketika investasinya beresiko, ia pun menghentikan resiko. Soal bisnis pun sama. Kerja pun sama. Anda kerja sebagai karyawan juga punya resiko. Resiko bisa saja diberhentikan, apalagi ketika anda membaca email ini selagi jam kerja anda, punya resiko dimarahi boss. Artinya anda beresiko dimarahi boss kalo ketauan dan tidak beresiko dimarahi boss kalau tidak ketauan. Anda berbisnis dengan partner bisnis yang sudah terpercaya dan bisa dipercaya, itu sudah mengurangi resiko, namun belum tentu lepas dari resiko. Jadi bisnis bisa tidak beresiko kalau anda sudah tau caranya, tau standar "sehatnya" sebuah bisnis.

Ada lagi yang berpendapat, semuanya ada resiko. Tinggal kapan saatnya membayar resiko. Ada 2 jenis aturan makan di restoran. Model lama adalah anda makan dulu, baru bayar. Dan model baru adalah anda bayar dulu, baru makan. Tapi yang jelas, tidak ada makan gratis.Nah, bagi orang karyawan, mungkin keliatan tidak beresiko, tapi bagi saya seorang pebisnis, seorang karyawan justru punya resiko dan beresiko. Jangka panjang, apabila seorang karyawan tidak berbisnis atau berinvestasi, ia beresiko akan mengalami kesulitan finansial dan waktu seiring bertambahnya lama kerja. So, bagaimana pendapat anda tentang resiko dan beresiko?

.

Ada yang bilang, bisnis itu kejam. Bisnis itu menindas sesama. Ya, saya dulu pernah berpikir seperti itu. Sebetulnya, bisnis itu tidak kejam, yang kejam bisa jadi pelakunya. Bisnis itu mulia, tanpa bisnis, tidak akan ada lowongan kerja, bisnis bisa membantu sesama. Sama seperti halnya polisi, ada good cop, ada bad cop.

Ada yang bilang, orang bisnis itu tamak.

Menurut saya, orang bisnis itu belum tentu tamak. Ada yang tamak, ada yang tidak.Tergantung pelakunya. Biasanya orang yang berdana banyak buat kesejahteraan umat, dia berasal dari kalangan bisnis. Jadi tidak ada yang salah dengan bisnis.

Nah, ada banyak pandangan-pandangan lain tentang bisnis. Saya harap fia memiliki pandangan yang memperkuat fia untuk masuk ke dunia bisnis. Silahkan utarakan ke saya kalo ada pandangan-pandangan yang mungkin ingin disampaikan ke saya..

Sudut pandang yang dipegang dan diyakini akan menjadi sebuah keyakinan.

No comments:

Post a Comment