Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, May 26, 2009

Sarbanes Oxley Act 2002

Konggres Amerika Serikat menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act 2002 (Sarbox) pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes dan Representative Michael Oxley dan disahkan oleh Presiden George W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansi perusahaan besar yang termasuk di antaranya melibatkan Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems, dan WorldCom. Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional. Kasus ini merupakan salah satu contoh tidak adanya Good Corporate Governance pada perusahaan-perusahaan tersebut.

Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua dewan dan manajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik walaupun tidak berlaku bagi perusahaan tertutup. Sarbox juga menuntut Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan aturan persyaratan baru untuk menaati hukum ini. Undang-undang ini juga disebut-sebut sebagai perubahan terbesar dalam pengaturan pengelolaan perusahaan dan pelaporan keuangan sejak Undang-Undang Keuangan pertama kali ditetapkan di tahun 1933 dan1934.

Sarbox terdiri dari 130 halaman dan terbagi menjadi 11 bab sebagai berikut:

Bab I: Perusahaan publik akuntansi oversight board

Ø Section 101. Pembentukan; ketentuan administratif.

Ø Section 102. Pendaftaran dengan Dewan.

Ø Section 103. Audit, kontrol kualitas, dan kemerdekaan standar dan peraturan.

Ø Section 104. Pemeriksaan dari accounting perusahaan publik terdaftar.

Ø Section 105. Proses penyelidikan dan disiplin.

Ø Section 106. Umum akuntansi perusahaan asing.

Ø Section 107. Komisi pengawasan Dewan.

Ø Section 108. Standar akuntansi.

Ø Section 109. Pendanaan.

Bab II: Auditor Kemerdekaan

Ø Section 201. Layanan di luar lingkup praktek auditor.

Ø Section 202. Preapproval persyaratan.

Ø Section 203. Audit mitra rotasi.

Ø Section 205. Penetapan perubahan.

Ø Section 206. Konflik kepentingan.

Ø Section 207. Belajar dari wajib publik terdaftar dari rotasi akuntansi perusahaan.

Ø Section 208. Komisi kewenangan.

Ø Section 209. Pertimbangan Negara sesuai dengan peraturan yang berwenang.

Bab III: Tanggungjawab Perusahaan

Ø Section 301. Komite audit perusahaan publik.

Ø Section 302. Perusahaan bertanggungjawab atas laporan keuangan.

Ø Section 303. Penggunaan pengaruh pada melakukan audit.

Ø Section 304. Kehilangan beberapa keuntungan dan bonus.

Ø Section 305. Pegawai dan direktur bar dan hukuman.

Ø Section 306. Insider trading selama periode penggelapan dana pensiun dilarang.

Ø Section 307. Aturan profesional untuk tanggung jawab jaksa.

Ø Section 308. Adil dana untuk investor.

Bab IV: Peningkatan Keuangan pengungkapan

Ø Section 401. Pengungkapan dalam laporan periodik.

Ø Section 402. Peningkatan konflik kepentingan pengungkapan.

Ø Section 403. Pengungkapan transaksi yang melibatkan manajemen dan pokok stockholders.

Ø Section 404. Manajemen penilaian internal.

Ø Section 405. Pembebasan.

Ø Section 406. Kode etik untuk petugas senior keuangan.

Ø Section 407. Pengungkapan dari komite audit keuangan ahli.

Ø Section 408. Periodik ditingkatkan ditinjau dari pengungkapan oleh penerbit.

Ø Section 409. Real time penerbit pengungkapan.

Bab V: Analis konflik kepentingan

Ø Section 501. Perlakuan yang terdaftar oleh sekuritas sekuritas assocations.

Bab VI: Komisi sumber daya dan kewenangan

Ø Section 601. Otorisasi dari appropriations.

Ø Section 602. Tampilan dan praktek sebelum Komisi.

Ø Section 603. Pengadilan federal kewenangan untuk menentukan sen dolar stok bar.

Ø Section 604. Kualifikasi terkait orang dari calo dan dealer.

Bab VII: Studi dan laporan

Ø Section 701. GAO studi dan laporan dari masyarakat tentang konsolidasi akuntansi perusahaan.

Ø Section 702. Komisi studi dan laporan tentang kredit lembaga rating.

Ø Section 703. Kajian dan laporan pelanggar dan pelanggaran.

Ø Section 704. Belajar dari penegakan tindakan.

Ø Section 705. Belajar dari bank investasi.

Bab VIII: Perusahaan pidana penipuan dan akuntabilitas

Ø Section 801. Short judul.

Ø Section 802. Pidana denda untuk mengubah dokumen.

Ø Section 803. Nondischargeable hutang yang timbul jika melanggar undang-undang sekuritas penipuan.

Ø Section 804. Undang-undang batasan untuk sekuritas penipuan.

Ø Section 805. Tinjauan Federal hukuman panduan untuk halangan peradilan pidana penipuan dan luas.

Ø Section 806. Perlindungan bagi karyawan perusahaan publik yang menunjukkan bukti penipuan.

Ø Section 807. Pidana denda untuk defrauding pemegang saham publik dari perusahaan.

Bab IX: Kejahatan kerah putih Penalti Tambahan

Ø Section 901. Short judul.

Ø Section 902. Upaya ke conspiracies dan komit pidana penipuan offense.

Ø Section 903. Pidana denda untuk surat kawat dan penipuan.

Ø Section 904. Pidana denda atas pelanggaran terhadap Pendapatan Pensiunan Pegawai Keamanan Undang-Undang 1974.

Ø Section 905. Perubahan hukuman yang berkaitan dengan pedoman tertentu kerah putih offense.

Ø Section 906. Perusahaan bertanggungjawab atas laporan keuangan.

Bab X: Perusahaan Nomor kembali

Ø Section 1001. Maksud dari Senat mengenai penandatanganan pajak perusahaan kembali oleh ketua pegawai eksekutif.

Bab XI: Corporate penipuan dan akuntabilitas

Ø Section 1101. Short judul.

Ø Section 1102. Sabotase dengan catatan atau sebaliknya sehingga menjadi kendala resmi melanjutkan.

Ø Section 1103. Kewenangan untuk membekukan sementara Securities and Exchange Commission.

Ø Section 1104. Perubahan Federal Sentencing Pedoman.

Ø Section 1105. Kewenangan Komisi untuk melarang orang dari menjabat sebagai pejabat atau direksi.

Ø Section 1106. Peningkatan hukuman pidana di bawah Undang-Undang Securities Exchange 1934.

Ø Section 1107. Retaliation against informants. Pembalasan terhadap informan.

Tujuan dari Sarbox adalah melindungi investor melalui:

ü Pengungkapan keuangan yang lebih akurat, tepat waktu, komprehensif, dan dapat dimengerti.

ü Tata kelola perusahaan yang lebih baik.

ü Pengawasan yang lebih ketat dengan pembentukan PCAOB.

ü Pengendalian internal yang lebih baik.

PCAOB

PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) adalah suatu lembaga yang dibentuk oleh Sarbox untuk mengawasi proses penyusunan, pemeriksaan, dan pelaporan laporan keuangan perusahaan publik di Amerika Serikat. Tugas dari PCAOB adalah:

· Mendaftar akuntan publik yang akan melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang mencatatkan bursanya pada pasar modal.

· Menetapkan standar tentang audit, pengendalian mutu, etika, independensi, dan standar yang lain terkait dengan proses penyusunan laporan audit untuk perusahaan publik.

· Melakukan pengawasan terhadap kantor akuntan publik.

· Melakukan penyelidikan dan penegakan disiplin termasuk memberikan sanksi jika diperlukan kepada kantor akuntan publik atau perorangan yang berasosiasi dengan suatu kantor akuntan publik.

Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Pernyataan Biaya: Direct Tracing, Driver Tracing, dan Alokasi

Cost

Biaya adalah kas atau nilai kas ekuivalen yang dikorbankan untuk barang dan jasa dengan harapan membawa keuntungan kepada perusahaan, baik untuk masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Kas ekuvalen karena sumber daya nonkasbisa diolah menjadi barang atau jasa yang diinginkan.
Manajer juga harus memahami apa yang dimaksud dengan cost opportunity. Cost opportunity adalah keuntungan yang diberikan atau dikorbankan ketika salah satu alternatif harus dipilih dari pada alternatif lainnya.

Cost Object

Sistem akuntansi manajemen merupakan struktur untuk mengukur dan menentukan biaya kesatuan, yang biasa disebut dengan cost object. Cost object adalah beberapa item seperti produk, pelanggan, departemen, pekerjaan, aktivitas, dan lain sebagainya, dimana biayanya diukur dan ditentukan.
Aktivitas dikerjakan oleh orang atau alat untuk orang lain. Oleh karena itu aktivitas merupakan unit dasar pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi dan juga bisa dideskripsikan sebagai tindakan kesatuan yang berguna bagi manajer perusahaan untuk menentukan perencanaan, pengontrolan, dan pembuatan keputusan.

Accuracy of Assignment

Menetapkan biaya secara akurat ke cost object merupakan hal penting. Akurat adalah konsep relatif dan harus dikerjakan dengan menggunakan metode penetapan biaya yang sesuai dan logis. Obyektif adalah mengukur dan menetapkan sebaik mungkin biaya bahan baku yang digunakan oleh cost object.

Tracebility


Hubungan biaya terhadap cost object harus dieksploitasi untuk meningkatkan keakuratan penentuan biaya. Biaya secara langsung maupun tidak langsung diasosiasikan dengan cost object. Indirect cost adalah biaya-biaya yang tidak bisa dengan mudah dan secara akurat di-trace-kan dengan cost object. Direct cost adalah biaya-biaya yang dapat dengan mudah dan akurat di-trace-kan dengan cost object.

Method of Tracing

Tracebility berarti bahwa biaya-biaya tersebut dapat ditetapkan dengan mudah dan akurat, sedangkan tracing adalah pernyataan aktual biaya terhadap cost object dengan menggunakan pengukuran observasi bahan baku yang digunakan oleh cost object. Tracing cost terhadap cost object bisa terjadi dalam dua cara, yaitu direct tracing dan driver tracing. Direct tracing adalah proses mengidentifikasi dan menetapkan biaya yang secara eksklusif dan fisik diasosiasikan dengan cost object terhadap cost object tersebut. Sedangkan driver tracing adalah penggunaan driver untuk menetapkan biaya terhadap cost object. Driver tracing biasanya lebih tepat daripada direct tracing.

Assigning indirect costs


Indirec cost adalah biaya-biaya yang tidak dapat ditetapkan terhadap cost object menggunakan direct atau driver tracing lainnya. Ini berarti bahwa tidak ada hubungan kasual yang ada antara biaya dan cost object atau tracingnya tidak secara ekonomik fesibel. Pernyataan indirect cost terhadap cost object disebut alokasi.

Biaya Produk dan Jasa

Ada dua tipe output perusahaan: produk nyata dan jasa. Produk nyata adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan mentah oleh pekerja dan input pokok, seperti bangunan, tanah, dan mesin. Jasa adalah pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau sebuah aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas perusahaan.

Jasa berbeda dari produk nyata dalam empat dimensi penting:
1. intangibility, berarti bahwa pembeli jasa tersebut tidak dapat melihat , merasakan, mendengarkan, atau mencicipi jasa sebelum membelinya. Oleh karena itu, jasa merupakan produk tak nyata(intangible product).
2. Perishability, berarti bahwa jasa tidak dapat dijual untuk penggunaan di masa yang akan datang oleh pelanggan tetapi dikonsumsi ketika digunakan.
3. Inseparability, berarti bahwa produsen jasa dan pembeli jasa biasanya dalam kontak langsung untuk mengambil tempat transaksi.
4. Heterogenety, berarti bahwa ada sebuah perubahan besar variasi dalam penggunaan jasa daripada produksi barang.

Different Costs for Different Purposes

Biaya produk adalah biaya yang ditetapkan yang mendukung spesifikasi manajerial obyektif. Internal value Chain perusahaan adalah pengaturan semua aktivitas untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk.

Product Cost and External Financial Reporting

Biaya dibagi ke dalam dua kategori fungsional: produksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang diasosiasikan dengan pembuatan barang atau jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya-biaya yang diasosiasikan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran, pendistribusian, pelayanan kepada pelanggan, dan administrasi umum. Biaya pemasaran, pendistribusian, dan pelayanan jasa biasanya ditempatkan pada satu kategori yang disebut selling cost.
Ada tiga elemen biaya yang bisa ditetapkan terhadap produk untuk pelaporan keuangan eksternal:
1. direct material, yaitu material-material yang secara langsung traceble terhadap barang atau jasa yang diproduksi.
2. direct labor, yaitu pekerja yang secara langsung traceble terhadap barang atau jasa yang diproduksi.
3. overhead, yaitu semua biaya produksi selain direct material dan direct labor yang dikumpulkan ke dalam sati kategori.

Selling and administrative costs

Ada dua kategori biaya nonproduksi: biaya penjualan dan biaya administrasi. Untuk laporan keuangan eksternal,biaya penjualan dan administrasi merupakan noninventoriable atau biaya periode.

Bukti Audit

Definisi Bukti Audit

Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan auditor dalam kesimpulan mendatang dimana opini audit sebagai dasarnya. Bukti audit meliputi:

  1. catatan akuntansi berdasarkan laporan keuangan.
  2. informasi lain yang menguatkan catatan akuntansi dan mendukung alas an logical auditor mengenai kebenaran penyajian dalam laporan keuangan.

Catatan akuntansi pada umumnya terdiri dari:

* cek dan bukti elektronik hasil transfer

* faktur

* kontrak

* buku besar dan buku pembantu

* jurnal penyesuaian dan pernyataan lainterhadap laporan keuangan yang tidak mempengaruhi dalam formal jurnal penyesuan.

* Data seperti worksheet dan spreadsheet yang mendukung biaya alokasi, penghitungan, dan rekonsiliasi.

* Disclosure

Catatan akuntansi belum merupakan bukti yang cukup sebagai dasar untuk memberikan opini audit.

Informasi penguat yang bisa digunakan sebagai bukti audit meliputi:

* Waktu pertemuan

* Konfirmasi dari pihak ketiga

* Laporan para analisis

* Data pembanding mengenai competitor

* Internal control manual

* Informasi yang diperoleh melalui langkah audit seperti penyelidikan, observasi, atau inspeksi catatan atau dokumen.

* Informasi yang dikembangkan oleh auditor yang mengizinkan auditor untuk mencapai kesimpulan melalui alas an logis yang valid.

Obyektivitas spesifik audit dan asersi

Asersi manajemen dalam laporan keuangan menunjukkan auditor dalam:

Þ menaksir risiko kesalahan material dalam laporan keuangan

Þ merencanakan pengumpulan bukti audit yang merupakan tanggungjawab risiko tersebut.

5 asersi manajemen sebagai standar auditing:

1. keberadaan atau kejadian

2. kelengkapan

3. kebenaran dan obligasi

4. penilaian dan alokasi

5. penyajian dan disclosure

Sufisiensi Bukti Audit:

ü materiality: pengelompokan transaksi yang signifikan, neraca dan disclosure untuk pengguna laporan keuangan.

ü Risiko kesalahan material: risiko inheren yang menunjukkan bahwa asersi itu mungkin salah dan risiko control yang akan mendeteksi kesalahan material dalam asersi.

ü Ukuran dan karakteristik populasi: jumlah item yang ada dalam sebuah populasi, seperti jumlah transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.

Prosedur Audit

1. prosedur menaksir risiko: untuk mendapatkan sebuah pemahaman perusahaan dan lingkungannya, termasuk internal kontrolnya, untuk memperkirakan risiko kesalahan material dalam tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi.

2. tet control: menguji keefektifan operasional control dalam mencegah dan mendeteksi kesalahan material pada tingkat asersi.

3. test subtantif: mendukung sebuah asersi atau mendeteksi kesalahan material pada tingkat asersi.

Pilihan potensial langkah audit:

  1. inspeksi dokumen dan data: terdiri dari menguji data dan dokumen, apakah internal atau eksternal, dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lain.
  2. inspeksi asset nyata: terdiri dari ujian fisik atas asset suatu perusahaan.
  3. Observasi: melihat proses atau prosedur yang dibuat oleh yang lain.
  4. penyelidikan: mencari informasi dari pengetahuan orang, baik financial maupun non financial, melalui dalam perusahaan maupun luar perusahaan.
  5. konfirmasi: merupakan tipe spesifik penyelidikan, yaitu sebuah proses memperoleh informasi penyajian kembali atau kondisi yang ada secara langsung dari pihak ketiga.
  6. penghitungan kembali: pengecekan keakuratan matematikal dokumen atau catatan.
  7. pembuatan kembali: eksekusi independent auditor atas atas langkah atau control yang dibuat secara original sebagai bagian dari internal control perusahaan.
  8. prosedur analitikal: evaluasi informasi keuangan yang dibuat melalui pembelajaran dari relasi yang dapat dipercaya antara dat financial dan data non financial.
  9. Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs): menggunakan software audit untuk menyelesaikan berbagai prosedur audit diatas.

4 Tujuan Prosedur Audit:

  1. susunan pegawaian dan pengawasan audit: siapa yang akan membuat apa saja prosedur auditnya?
  2. keaslian test audit: prosedur audit apa yang harus dilakukan?
  3. waktu test audit: kapan prosedur audit harus dilakukan?
  4. keberadaan test audit: berapa banyak populasi yang harus diaudit?

Tujuan dari program audit adalah untuk mengumpulkan data rencana audit untuk pengelompokan akun neraca atau transaksi. Sebuah program audit terdiri dari prosedur audit yang diyakini auditor perlu untuk memperoleh alas an logis yang meyakinkan bahwa kelompok akun-akun atau transaksi-transaksi bebas dari kesalahan material.

Working paper adalah pencatatan atau pendokumentasian yang dijaga oleh auditor atas aplikasi prosedur audit, membuat test, memperoleh informasi, dan mencapai kesimpulan dari audit. Working paper mengatur dan mengumpulkan data bukti auditor dan kesimpulan yang berkaitan dengan pengelompokan neraca.

Working paper yang bagus secara normal meliputi:

v heading

v nomer index

v cross referencing

v tick mark

v tanda tangan dan tanggal.

Tanggungjawab Legal Auditor

Tanggungjawab Berdasarkan Hukum

Hukum adat merupakan hukum tidak tertulis. Hukum adat diperoleh berdasarkan prinsip keadilan, alasan, dan kesadaran adat daripada mutlak, peraturan tetap ataupun tidak tetap. Berdasarkan hukum adat, tanggungjawab legal CPA secara prinsip diperluas menjadi dua pengelompokan pihak: klien dan pihak ketiga.

Tanggungjawab terhadap Klien

Seorang CPA mempunyai hubungan kontrak langsung dengan klien. Seorang akuntan bertanggungjawab terhadap klien baik berdasarkan hukum kontrak maupun berdasarkan hukum kesalahan.

Hukum kontrak

Seorang auditor putus hubungan dengan klien apabila dia melakukan pelanggaran kontrak seperti:

- mengeluarkan laporan audit standar yang tidak sesuai dengan PABU.

- Tidak mengirimkan laporan audit tepat waktu

- Merusak hubungan konfidensial klien.

Hukum kesalahan

- kelalaian biasa

- kelalaian besar

- kecurangan

Tanggungjawab terhadap pihak ketiga

Pihak ketiga adalah orang yang tidak diketahui oleh pihak kontrak. Pihak ketiga dikelompokkan menjadi dua:

  • penerima uang utama, seseorang yang diidentifikasi auditor oleh nama audit sebelumnya yang menjadi penerima utama laporan auditor.
  • penerima uang lainnya, pihak ketiga yang tidak mempunyai nama, seperti kreditur, pemegang saham, dan investor potensial.

Factor lingkungan yang mendukung:

- konsep meningkatkan tanggungjawab secara signifikan termasuk melindungi konsumen dari kesalahan baik dari industri maupun dari pelayanan.

- Perusahaan dagang dan akuntansi berkembang semakin luas, membuat mereka merasa lebih mampu untuk menanggung tanggungjawab baru.

- Jumlah individu dan kelompok yang mempercayai laporan keuangan yang telah diaudit semakin meningkat.

Pihak ketiga yang menerima uang dikelompokkan menjadi dua: kelas foreseen dan pihak foreseeable.

Pertahanan utama berdasarkan hukum adat adalah due care defense, dimana auditor berusaha menunjukkan bahwa audit telah dilakukan sesuain GAAS. Kertas kerja auditor mengkritik pertahanan ini. Pada waktu yang sama, auditor juga bisa menggunakan kontributor pertahanan kelalaian ketika pihak ketiga secara legal mengkontribusi penyebab bahaya.

Tanggungjawab auditor terhadap pengguna laporan keuangan berdasarkan securities acts 1933 dan 1934 secara signifikan berbeda. Berdasarkan securities act 1933 auditor bertanggungjawab atas kelalaian mereka kepada orang yang membeli atau memperoleh masalah keamanan baru yang ditutupi oleh pernyataan registrasi yang termasuk di dalamnya kesalahan material fakta dalam laporan keuangan. Securuties act 1934 mengatur perdagangan keamanan. Berdasarkan act 1934 auditor harus menemukan kebohongan atau kecurangan.

Perubahan untuk auditor berdasarkan Sarbanes Oxley Act 2002

  • menjaga buku atau pelayanan lain yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi atau laporan keuangan klien audit.
  • Desain dan implementasi System informasi keuangan
  • Jasa penilaian, opini kebenaran, atau kontribusi dalam macam-macam laporan.
  • Jasa actuarial
  • Jasa audit internal
  • Fungsi manajemen dan sumber daya manusia.
  • Broker atau dealer, penasehat invesmen dan jasa investasi bank.
  • Jasa legal dan jasa audit yang tidak berhubungan dengan audit.
  • Jasa lain yang dijelaskan oleh PCAOB, oleh peraturan.

Pencegahan CPA untuk meminimalisir risiko litigasi:

  • Menggunakan surat perjanjian untuk semua jasa profesi.
  • Membuat investigasi yang cermat terhadap klien yang perspektif.
  • Menitikberatkan pada kualitas layanan daripada pertumbuhan.
  • Mematuhi keputusan professional.
  • Mengakui keterbatasan keputusan professional.
  • Mengembangkan dan menjaga standar tinggi kualitas control.
  • Menggunakan peringatan perjanjian yang disertakan klien dalam kesulitan keuangan.
  • Waspada terhadap risiko audit.