Definisi Bukti Audit
Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan auditor dalam kesimpulan mendatang dimana opini audit sebagai dasarnya. Bukti audit meliputi:
- catatan akuntansi berdasarkan laporan keuangan.
- informasi lain yang menguatkan catatan akuntansi dan mendukung alas an logical auditor mengenai kebenaran penyajian dalam laporan keuangan.
Catatan akuntansi pada umumnya terdiri dari:
cek dan bukti elektronik hasil transfer
faktur
kontrak
buku besar dan buku pembantu
jurnal penyesuaian dan pernyataan lainterhadap laporan keuangan yang tidak mempengaruhi dalam formal jurnal penyesuan.
Data seperti worksheet dan spreadsheet yang mendukung biaya alokasi, penghitungan, dan rekonsiliasi.
Disclosure
Catatan akuntansi belum merupakan bukti yang cukup sebagai dasar untuk memberikan opini audit.
Informasi penguat yang bisa digunakan sebagai bukti audit meliputi:
Waktu pertemuan
Konfirmasi dari pihak ketiga
Laporan para analisis
Data pembanding mengenai competitor
Internal control manual
Informasi yang diperoleh melalui langkah audit seperti penyelidikan, observasi, atau inspeksi catatan atau dokumen.
Informasi yang dikembangkan oleh auditor yang mengizinkan auditor untuk mencapai kesimpulan melalui alas an logis yang valid.
Obyektivitas spesifik audit dan asersi
Asersi manajemen dalam laporan keuangan menunjukkan auditor dalam:
Þ menaksir risiko kesalahan material dalam laporan keuangan
Þ merencanakan pengumpulan bukti audit yang merupakan tanggungjawab risiko tersebut.
5 asersi manajemen sebagai standar auditing:
1. keberadaan atau kejadian
2. kelengkapan
3. kebenaran dan obligasi
4. penilaian dan alokasi
5. penyajian dan disclosure
Sufisiensi Bukti Audit:
ü materiality: pengelompokan transaksi yang signifikan, neraca dan disclosure untuk pengguna laporan keuangan.
ü Risiko kesalahan material: risiko inheren yang menunjukkan bahwa asersi itu mungkin salah dan risiko control yang akan mendeteksi kesalahan material dalam asersi.
ü Ukuran dan karakteristik populasi: jumlah item yang ada dalam sebuah populasi, seperti jumlah transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.
Prosedur Audit
1. prosedur menaksir risiko: untuk mendapatkan sebuah pemahaman perusahaan dan lingkungannya, termasuk internal kontrolnya, untuk memperkirakan risiko kesalahan material dalam tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi.
2. tet control: menguji keefektifan operasional control dalam mencegah dan mendeteksi kesalahan material pada tingkat asersi.
3. test subtantif: mendukung sebuah asersi atau mendeteksi kesalahan material pada tingkat asersi.
Pilihan potensial langkah audit:
- inspeksi dokumen dan data: terdiri dari menguji data dan dokumen, apakah internal atau eksternal, dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lain.
- inspeksi asset nyata: terdiri dari ujian fisik atas asset suatu perusahaan.
- Observasi: melihat proses atau prosedur yang dibuat oleh yang lain.
- penyelidikan: mencari informasi dari pengetahuan orang, baik financial maupun non financial, melalui dalam perusahaan maupun luar perusahaan.
- konfirmasi: merupakan tipe spesifik penyelidikan, yaitu sebuah proses memperoleh informasi penyajian kembali atau kondisi yang ada secara langsung dari pihak ketiga.
- penghitungan kembali: pengecekan keakuratan matematikal dokumen atau catatan.
- pembuatan kembali: eksekusi independent auditor atas atas langkah atau control yang dibuat secara original sebagai bagian dari internal control perusahaan.
- prosedur analitikal: evaluasi informasi keuangan yang dibuat melalui pembelajaran dari relasi yang dapat dipercaya antara dat financial dan data non financial.
- Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs): menggunakan software audit untuk menyelesaikan berbagai prosedur audit diatas.
4 Tujuan Prosedur Audit:
- susunan pegawaian dan pengawasan audit: siapa yang akan membuat apa saja prosedur auditnya?
- keaslian test audit: prosedur audit apa yang harus dilakukan?
- waktu test audit: kapan prosedur audit harus dilakukan?
- keberadaan test audit: berapa banyak populasi yang harus diaudit?
Tujuan dari program audit adalah untuk mengumpulkan data rencana audit untuk pengelompokan akun neraca atau transaksi. Sebuah program audit terdiri dari prosedur audit yang diyakini auditor perlu untuk memperoleh alas an logis yang meyakinkan bahwa kelompok akun-akun atau transaksi-transaksi bebas dari kesalahan material.
Working paper adalah pencatatan atau pendokumentasian yang dijaga oleh auditor atas aplikasi prosedur audit, membuat test, memperoleh informasi, dan mencapai kesimpulan dari audit. Working paper mengatur dan mengumpulkan data bukti auditor dan kesimpulan yang berkaitan dengan pengelompokan neraca.
Working paper yang bagus secara normal meliputi:
v heading
v nomer index
v cross referencing
v tick mark
v tanda tangan dan tanggal.
terima kasih.....
ReplyDelete